KLIK ANIME – Di dunia anime, Solo Leveling telah mencuri perhatian banyak penggemar, tapi tidak sedikit juga yang mempertanyakan apakah anime ini benar-benar layak mendapatkan hype besar yang ia terima.
Di sisi lain, genre isekai yang semakin populer, sering kali dianggap terjebak dalam formula yang itu-itu saja.
Lalu, bagaimana perbandingan antara Solo Leveling dan anime isekai lainnya? Mari kita bahas lebih dalam.
🥇 Solo Leveling: Apakah Layak Dihype?
Kelebihan yang Menggugah:
Salah satu daya tarik utama Solo Leveling adalah kualitas animasi dan aksi yang memukau. Terutama dalam episode 24, yang menampilkan sekitar 17.000 frame, hampir dua kali lipat dari episode biasa.
Dedikasi tim produksi terlihat jelas, dan hal ini sangat dihargai oleh penggemar yang mendambakan pertarungan yang dinamis dan visual yang memanjakan mata.
Selain itu, Solo Leveling mendapat sambutan positif di kalangan kritikus. Di Rotten Tomatoes, musim pertamanya meraih rating 100% dari sembilan ulasan, dengan rata-rata 7,7/10.
Para kritikus memuji kualitas animasi, urutan aksi, dan dunia yang dibangun.
Walau begitu, ada beberapa catatan mengenai cerita yang dianggap kurang mendalam dan karakter yang terasa kurang berkembang.
Tidak bisa dipungkiri, anime ini juga sangat populer di seluruh dunia.
Bahkan, Solo Leveling berhasil mengalahkan One Piece dalam jumlah suka per episode di Crunchyroll, yang tentu menunjukkan betapa besarnya pengaruhnya dalam komunitas anime global.
Kekurangan yang Perlu Diperhatikan:
Namun, meskipun animasi yang ditawarkan sangat mengesankan, beberapa penggemar merasa bahwa cerita dalam Solo Leveling kurang mendalam.
Dengan formula yang cukup klise, anime ini terkadang terkesan hanya mengandalkan visual dan aksi untuk menarik perhatian, tanpa memberikan kedalaman lebih pada cerita atau karakter-karakternya.
Akhir cerita Solo Leveling juga menuai kritik. Beberapa orang menganggap ending-nya kontroversial dan penuh dengan lubang plot, yang bisa mengurangi kepuasan penonton terhadap keseluruhan cerita.
🔍 Solo Leveling vs. Anime Isekai Lain
Dalam hal inovasi cerita, Solo Leveling mungkin terkesan lebih klise dengan elemen fantasi modern yang disajikan, sementara anime isekai lainnya bisa lebih beragam dalam hal kedalaman cerita.
Di sisi karakterisasi, Solo Leveling menonjolkan protagonis yang kuat, meskipun tidak sekompleks karakter-karakter dalam beberapa anime isekai lainnya.
Dalam hal aksi dan animasi, Solo Leveling tentu jauh lebih unggul dengan kualitas visual yang sangat memanjakan mata.
Namun, beberapa anime isekai lainnya juga tidak kalah menarik, terutama yang menawarkan aksi dan petualangan seru.
Tema dan pesan yang diusung Solo Leveling lebih fokus pada kekuatan dan pertumbuhan pribadi sang protagonis, sementara anime isekai lainnya memiliki beragam tema, mulai dari kehidupan, persahabatan, hingga reinkarnasi.
✅ Kesimpulan
Jika kamu mencari anime dengan aksi seru dan animasi luar biasa, Solo Leveling jelas layak ditonton.
Namun, jika kamu lebih mengutamakan kedalaman cerita dan kompleksitas karakter, mungkin genre isekai lainnya lebih sesuai dengan selera kamu.
Meskipun Solo Leveling memberikan pengalaman visual yang memukau, tak bisa dipungkiri bahwa genre isekai secara keseluruhan sering terjebak dalam formula yang sama.
Mungkin inilah alasan kenapa beberapa penggemar merasa genre ini kehilangan orisinalitasnya.
Tetapi, bagi penggemar aksi dan dunia fantasi, Solo Leveling tetap menjadi pilihan yang menarik.