KLIK ANIME – Anime DanDaDan emang beda! Di tengah maraknya anime action dan slice of life yang repetitif, DanDaDan muncul sebagai tontonan segar yang berhasil ngasih horor yang bikin merinding dan humor absurd yang bikin ngakak—dan semuanya itu dibungkus rapi lewat karakter makhluk supernatural yang nggak biasa, salah satunya: Evil Eye alias Jashi.
Yuk, kita kulik kenapa karakter ini bisa jadi ikon horor-komedi paling memorable tahun ini!
Asal Usul Evil Eye Tragis Banget, Bro…
Evil Eye bukan sekadar monster seram tanpa tujuan. Ia adalah roh dari seorang anak yang secara tragis dikorbankan dalam ritual untuk menenangkan gunung berapi.
Bayangin, hidupnya penuh penderitaan, kesepian, dan pengkhianatan—hingga akhirnya mati dalam kesengsaraan.
Efeknya? Siapa pun yang menatap matanya bisa langsung terdorong buat bunuh diri.
Serius, ini bukan horor ecek-ecek, tapi horor psikologis yang nyentuh banget.
Simbolisme karakter ini dalam cerita menyuarakan luka masa kecil, trauma turun-temurun, dan dosa manusia yang diwariskan.
Jadi nggak heran kalau kehadirannya bikin suasana di anime ini makin mencekam.
Tapi Kok Lucu, Ya? Device Komedi yang Nggak Disangka
Di tengah semua nuansa kelam tadi, DanDaDan tiba-tiba mutar balik dengan menyuguhkan sisi komedi dari makhluk seseram Evil Eye. Gimana caranya?
Setelah Okarun (Ken Takakura) secara nggak sengaja membuat “kontrak rival” dengan Evil Eye, makhluk ini malah masuk ke tubuh sahabat mereka, Jiji.
Tapi, alih-alih jadi horor thriller kayak The Exorcist, yang terjadi justru… lucu banget.
Bayangin Evil Eye yang punya aura pembunuh sadis, tiba-tiba menunda nguasain tubuh Jiji cuma karena pengin minum jus dingin.
Atau momen dia menolak balik ke wujud aslinya karena nyaman jadi manusia.
Pose-pose dramatis Jiji, wajah polosnya, dan reaksi absurd dari sekitar bikin kita lupa kalau ini semua bermula dari makhluk roh yang bisa bikin orang mati.
Ketegangan yang Dikontrol, Bukan Diledakkan
Studio Science SARU tahu banget cara mainin emosi penonton. Visualisasi horor dibuat seintens mungkin, dengan desain makhluk-makhluk gaib superdetail yang bisa bikin bulu kuduk merinding.
Lihat aja bentuk asli Evil Eye yang nggak manusiawi—ngeselin tapi sekaligus menyeramkan.
Tapi begitu ketegangan udah sampai puncaknya, DanDaDan langsung ngasih jeda lewat komedi—biasanya lewat tingkah Jiji atau interaksi absurd lainnya.
Efeknya? Kita nggak merasa horornya terlalu dark, tapi tetap bisa merasakan adrenalin. Ini mirip kayak arc Turbo Granny sebelumnya: dari awalnya serem, jadi karakter yang malah ngocol banget.
Model komedi gelap yang bikin penonton terus waspada, tapi nggak lelah mental.
Horor + Humor = Ciri Khas DanDaDan Banget!
Apa sih yang bikin DanDaDan beda dari anime-anime horor lainnya? Jawabannya: kombinasi horror dan humor yang seimbang banget.
Horornya datang dari latar cerita yang tragis—roh bunuh diri, kekuatan gaib, dan misteri keluarga Kito.
Tapi humornya? Lahir dari kebodohan karakter-karakter supernatural yang nggak ngerti norma manusia.
Di sinilah Jiji jadi korban utama: tubuhnya dipinjam makhluk astral, tapi malah bikin tingkah super random yang ngocok perut.
Format ceritanya juga khas banget: abis adegan horor mendebarkan, langsung dipotong ke komedi lewat dialog nyeleneh, ekspresi kocak, atau situasi konyol.
Pola ini bikin penonton dapat “nafas” setelah tegang, sambil tetap engage sama cerita.
Season 2 Makin Gila! Arc Evil Eye Siap Guncang Musim Panas 2025
Kabar baik buat penggemar DanDaDan, arc Evil Eye bakal jadi fokus utama di Season 2 yang rilis Juli 2025.
Ceritanya bakal ngulik lebih dalam rumah keluarga Kito dan bahkan menampilkan makhluk mitos lain kayak Tsuchinoko.
Seiyuu Mutsumi Tamura (pengisi suara Jiji/Evil Eye) juga udah ngasih teaser soal betapa tragisnya masa lalu Evil Eye akan digali.
Ini bakal ngasih sisi emosional yang kuat, memperkaya layer karakternya yang sebelumnya udah bikin penonton penasaran.
Ketawa Sambil Merinding, Siapa Takut?
DanDaDan berhasil bikin formula unik: mulai dari kisah horor tragis, berujung ke aksi intens, lalu ditutup dengan kelakar absurd.
Evil Eye adalah contoh paling sempurna gimana karakter yang semestinya seram bisa jadi sumber tawa tanpa kehilangan esensi mencekamnya.
Makanya, jangan heran kalau anime ini disebut sebagai salah satu pencapaian genre horror-comedy terbaik dalam anime modern.
Sensasinya? Campuran antara darah dingin dan tepuk tangan. Dan kita semua siap nonton ulang… sambil merem setengah, dan ngakak setengah mati.